
Ialah salah satu sang pengharum nama bangsa. Ia lahir di Solo,22 Januari 1993. Ia adalah anak ke – 4 ( bungsu ) dari Pak Sinyo Haryanto & Bu Indah Pennywati. Saat ini, Rio bersekolah di FTMS Global Singapura atau setingkat SMA. Tahun 2009 lalu, Rio tampil sebagai juara Formula BMW Pacific. Yang lebih istimewa lagi, Rio adalah orang Indonesia pertama yang berhasil menjuarai ajang balap tersebut. Dalam dua tahun terakhir ini, Prestasi Rio Haryanto terus membumbung & melambung tinggi. Setelah berjuang keras sepanjang tahun, Rio pun menjuarai lomba Formula BMW Pacific 2009. Rio yang tergabung di QuestNet QI-Meritus GP nyaris tak kenal lelah membalap dari sirkuit ke sirkuit.
Prestasi Rio di tahun 2009 sungguh istimewa. Dalam 15 seri lomba, ia berhasil 12 kali naik podium & memenangi sembilan seri berturut-turut. Rio sendiri hampir tak percaya dengan prestasinya yang luar biasa itu. Ya, meskipun tampil menjadi yang terbaik di FBMW Pacific, ia tak pernah jadi angkuh. Ia merasa perjalanan kariernya ke depan masih Sangat panjang & jauh. Suatu saat nanti, ia ingin terjun di F1, arena balap paling bergengsi itu.
Sebelum menjuarai Formula BMW Pacific 2009, selama 2008, Rio telah mengikuti serangkaian balap Fomula Asia 2.0 & Formula Ranault Asia. Meskipun belum menjadi juara umum, kemampuan Rio benar-benar terlatih di dua ajang balap ini. Tentu, untuk menjadi sang juara, ia harus memiliki mental, maupun fisik yang prima. Memang, sebagai pembalap, Rio selalu dituntut memiliki mental yang hebat. Ia tak boleh lekas berpuas diri. Namun ia juga tidak boleh gampang lembek, apalagi cepat putus asa. Bayangkan ketika sedang kejar-kejaran dalam kecepatan tinggi, ia harus tetap tenang dalam menghadapi tekanan lawan-lawannya.
Khusus untuk latihan fisik, Rio setiap hari harus berenang empat kilometer. Kemudian ia masih harus berlari sejauh 10 hingga 12 kilometer. Tak ketinggalan, ia masih harus melakukan latihan beban dengan alat rata-rata satu setengah jam perhari. Wow, sangat berat. Apa boleh buat, Rio harus sentiasa sehat & bugar. Tak heran, kini di usia 16 tahun, ia kelihatan tegap, kekar & gagah.
Pada tanggal 22 Januari 2010 nanti, Rio akan genap berusia 17 tahun. Berarti, selama 12 tahun berkenalan dengan dunia balap mobil. Bukan main. Sejak usia lima tahun, ia memang telah diperkenalkan dengan dunia balap mobil oleh ayahnya, Pak Sinyo Haryanto, yang juga pembalap terkenal. Awalnya, Rio yang waktu itu masih duduk di SD Pangudi Luhur Purbayan, Solo, menekuni balap gokart. Ia tergabung dalam KIKY Racing, Jawa Tengah, & mulai berlomba di kelas kadet, 60cc. Kelas kadet adalah untuk usia delapan hingga 12 tahun. Meskipun baru kelas kadet, ia bisa memacu gokart kesayangannya hingga 100 kilometer perjam.
Nah, disinilah, Rio terus mengakrabi dunia balap & terus naik kelas yang lebih tinggi lagi. Bila sebelumnya hanya berkutat sirkuit sentul, kini Rio telah terjun di sirkuit luar negeri. Bahkan, ia sering mencicipi sirkuit di Eropa. Sirkuit Monza ( Italia ), salah satunya. Ya, Prestasi Rio Haryanto memang luar biasa. Prestasi Rio Haryanto memang patut dibanggakan, di usianya yang masih muda ia sudah bisa menjadi juara dunia. Untuk bisa jadi seperti Rio, kita harus berlatih keras & tidah mudah berputus asa. Ya, dialah sang pengharum nama bangsa.
Prestasi Rio di tahun 2009 sungguh istimewa. Dalam 15 seri lomba, ia berhasil 12 kali naik podium & memenangi sembilan seri berturut-turut. Rio sendiri hampir tak percaya dengan prestasinya yang luar biasa itu. Ya, meskipun tampil menjadi yang terbaik di FBMW Pacific, ia tak pernah jadi angkuh. Ia merasa perjalanan kariernya ke depan masih Sangat panjang & jauh. Suatu saat nanti, ia ingin terjun di F1, arena balap paling bergengsi itu.
Sebelum menjuarai Formula BMW Pacific 2009, selama 2008, Rio telah mengikuti serangkaian balap Fomula Asia 2.0 & Formula Ranault Asia. Meskipun belum menjadi juara umum, kemampuan Rio benar-benar terlatih di dua ajang balap ini. Tentu, untuk menjadi sang juara, ia harus memiliki mental, maupun fisik yang prima. Memang, sebagai pembalap, Rio selalu dituntut memiliki mental yang hebat. Ia tak boleh lekas berpuas diri. Namun ia juga tidak boleh gampang lembek, apalagi cepat putus asa. Bayangkan ketika sedang kejar-kejaran dalam kecepatan tinggi, ia harus tetap tenang dalam menghadapi tekanan lawan-lawannya.
Khusus untuk latihan fisik, Rio setiap hari harus berenang empat kilometer. Kemudian ia masih harus berlari sejauh 10 hingga 12 kilometer. Tak ketinggalan, ia masih harus melakukan latihan beban dengan alat rata-rata satu setengah jam perhari. Wow, sangat berat. Apa boleh buat, Rio harus sentiasa sehat & bugar. Tak heran, kini di usia 16 tahun, ia kelihatan tegap, kekar & gagah.
Pada tanggal 22 Januari 2010 nanti, Rio akan genap berusia 17 tahun. Berarti, selama 12 tahun berkenalan dengan dunia balap mobil. Bukan main. Sejak usia lima tahun, ia memang telah diperkenalkan dengan dunia balap mobil oleh ayahnya, Pak Sinyo Haryanto, yang juga pembalap terkenal. Awalnya, Rio yang waktu itu masih duduk di SD Pangudi Luhur Purbayan, Solo, menekuni balap gokart. Ia tergabung dalam KIKY Racing, Jawa Tengah, & mulai berlomba di kelas kadet, 60cc. Kelas kadet adalah untuk usia delapan hingga 12 tahun. Meskipun baru kelas kadet, ia bisa memacu gokart kesayangannya hingga 100 kilometer perjam.
Nah, disinilah, Rio terus mengakrabi dunia balap & terus naik kelas yang lebih tinggi lagi. Bila sebelumnya hanya berkutat sirkuit sentul, kini Rio telah terjun di sirkuit luar negeri. Bahkan, ia sering mencicipi sirkuit di Eropa. Sirkuit Monza ( Italia ), salah satunya. Ya, Prestasi Rio Haryanto memang luar biasa. Prestasi Rio Haryanto memang patut dibanggakan, di usianya yang masih muda ia sudah bisa menjadi juara dunia. Untuk bisa jadi seperti Rio, kita harus berlatih keras & tidah mudah berputus asa. Ya, dialah sang pengharum nama bangsa.

0 komentar:
Posting Komentar